Kampus Hijau Dan Gerakan Sosial Peduli Lingkungan



Kampus Hijau Dan Gerakan Sosial Peduli Lingkungan
Disusun oleh firli Alfa Riski (K8419038)
Program Studi Pendidikan Sosiologi Dan Antropologi1, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan2

A.    Latar belakang
Masyarakat dan masalah tampaknya telah saling mengikat antara satu dengan lainnya. Jika masalah satu telah selesai maka akan tumbuh seribu masalah lainnya. Hal ini yang dialami masyarakat Indonesia. Kemiskinan, pelecehan seksual, bullying, hingga ke ranah lingkungan hidup. Ini juga menandakan masyarakat indonesia masih belum bisa berdamai dengan masyrakat lain ataupun alam. Perlu menjadi pertimbangan bagi seluruh warga Indonesia tanpa pandang bulu.
Kesadaran akan apa yang terjadi tidak timbul di benak mereka yaitu para oknum untuk semakin berubah menjadi lebih baik. Bukannya sadar, namun tingkah mereka malah menjadi-jadi. Angka korupsi semakin meningkat dari tahun ke tahun, kemiskinan bertambah, dan masalah lainnya yang tampak semakin meburuk.
Salah satu topik yang akan dibahas ialah mengenai masalah lingkungan hidup. Banyak pihak telah membicarakan serius hal ini dari mulut mereka demi kesadaran masyarakat. Lagi-lagi banyak dari kita menganggap itu adalah hal yang sepele. Orang-orang berpikir masalah lingkungan hidup tak perlu ditempatkan sebagai masalah prioritas. Cukup dipinggirkan saja agar tak ambil pusing.
Namun nyatanya banyak bencana alam yang membuat resah masyarakat. Padahal itu bisa menjadi bentuk kesadaran yang bisa berdampak besar bagi pemikiran mereka. Lingkungan juga perlu perawatan. Dengan demikian terwujudnya keseimbangan antara manusia dan lingkungan.
Masalah lingkungan di indonesia sangat bermacam-macam, seperti pembakaran hutan, penebangan liar, eksploitasi sumber daya alam, dan lain sebegainya. Salah satu yang menjadi fokus utama dalam topik pembahasan kali ini adalah sampah. Memang sampah merupakan hal yang kecil tapi bisa membuat kekacauan yang sangat besar. Sampah mengakibatkan banjir dan bahaya lainnya. Isu pemanasan global tak luput menjadi akibat yang dihasilkan jika manusia membuang sampah secara sembarangan.
Sebuah artikel dengan judul larangan botol plastik menjadi referensi untuk data bahwa di kota Surakarta saja sampah bisa mencapai di atas 200 ton, bersumber dari data lingkungan kota Surakarta. Selain itu tercatat juga terjadi peningkatan jumlah sampah dari tahun 2016 hinggan 2017 dengan angka masing-masing tahun yaitu 299.405 dan 291.175 kg/hari. Jika tidak dilakukan penanggulangan atau antisipasi dari masyarakat maka yang terjadi jumlah sampah di kota Surakarta akan terus meningkat pesat.

B.     Tujuan artikel ilmiah
Artikel ilmiah berjudul larang botol plastik ini dibuat bertujuan untuk mengetahui angka ketergantungan manusia akan sampah. Jumlah yang terus meningkat dari tahun ke tahun mengharuskan adanya kesadaran akan pentingnya lingkungan. Hal lainnya yaitu untuk mengatahui jenis sampah yang bisa berdampak sangat buruk bagi lingkungan. Selain itu artikel ini juga disertai berbagai solusi yang bisa diterapkan hanya untuk dalam skala besar. Maksudnya adalah dengan melalui gerakan sosial yang diawali dari rasa kepedulian akan menimbulkan kesadaran cinta lingkungan.

C.    Pembahasan
Banyak yang telah mengetahui bahwa sampah amat sangat menjijikan dan kotor. Namun hal ini tak dibarengi dengan tindakan mereka. Orang-orang hanya bisa mengeluh kotor tapi tak ada kesadaran untuk bisa membuang sampah di tempatnya langsung. Kebanyakan dari mereka malah menunggu orang lain yang melakukannya terdahulu.
Pembagian jenis sampah yang sangat familiar di masyarakat adalah sampah organik dan nonorganik. Mengapa terdapat pembagian yang demikian? Rupanya ini pengelompokan tersebut didasarkan atas waktu singkat atau lambatnya sampah terurai. Sampah yang organik lebih cepat terurai karena merupakan sisa-sisa dari hewan dan tumbuhan. Sampah organik juga bisa memberikan kebaikan bagi lingkungan. Sedang yang nonorganik berasal dari logam, plastik, dan yang bukan berasal dari makhluk hidup.
Semakin terperinci, penulis artikel larang botol plastik menyebtkan dari sekian jenis sampah yang telah dipaparkan di atas. Sampah plastik menjadi pentik untuk diperhatikan. Sampah plastik merupakan kejahatan tak bernyawa yang bisa membunuh lingkungan. Seperti beberapa kasus yang sering terjadi bahwa ada banyak biota laut mati dalam keadaan menggenaskan. Kondisi perut mereka penuh dengan sampah plastik. Para hewan laut sangat sulit membedakan makanan dengan yang bukan makanan. Sedangkan manusia sering membuang sampah plastik di laut tanpa memikirkan hal ini. Sengguh memprihatinkan.
Jika di laut sangat sulit terurai hingga bertahun-tahun lamanya. Maka sama halnya dengan sampah plastik di darat. Sampah plastik yang tertanam di dalam tanah akan mengurangi kesuburan tanah. Hingga pasokan pangan di dunia akan berkurang. Dengan demikian perlunya kerja sama positif antar masyarakat.
Banyak hal yang bisa dilakukan seperti mensosialisasikan pengolahan kembali limbah menjadi barang yang bernilai jual tinggi dan pengurangan sampah (zero waste). Pada poin kedua yaitu pengurangan sampah. Partisipasi masyarakat akan lebih baik berkerja sama dengan para mahasiswa. Pemilihan kampus hijau menjadi cikal bakal perubahan baik untuk kesehatan lingkungan yang sejahtera.
Kampus hijau atau green campus meliputi yaitu sistem pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat yang ramah lingkungan. Peran pemuda ini diharapkan membawa perubahan yang lebih baik kedepannya. Pergerakan pemuda dan mahasiswa menciptakan gerakan sosial yang akan memberi pengaruh ke daeral lainnnya.
Akan tetapi artikel tersebut masih belum bisa menunjukkan solusi yang bisa dilakukan untuk skala kecil. Selain itu pemaparan solusinya kurang efektif karena hanya dijelaskan sedikit saja tidak terfokus dengan larangan botol plastik. Namun solusi green campus memang jarang diketahui masyarakat maka ada baiknya korelasi antara judul dan isi perlu diperhatikan.
Semakin banyak masyarakat yang sadar akan lingkungan. Tentu bumi akan membalas kasihnya dengan limpahan sumber daya alam. Penting juga campur tangan manusia-manusia baik untuk terus merawat bumi dari ancaman terburuk.

D.    Kesimpulan
Bencana alam yang terjadi karena ulah manusia seharusnya bisa menjadi intropeksi agar lingkungan dan manusia bisa saling berkerja sama. Manusia yang memiliki akal haruslah mengerti tentang bumi yang dipijaknya. Kenalilah lebih jauh agar semakin banyak berkembang manusia yang berpikiran bahwa moderen itu tak harus merusak alam. Mereka edukasi melalui green kampus. Dengan demikian penyebab keruskan lingkungan sepertipenggunaan botol plastik berlebihan bisa berkurang. Mereka pun akan beralih pada botol minuman yang bisa dipakai berkali-kali.

Referensi

Komentar

Postingan Populer